Eksistensi Bangunan dan Tempat Bersejarah di Perkotaan: Heritage dan Situs-Situs Memori Kolektif di Makassar Hingga Awal 2020-an
DOI:
https://doi.org/10.35719/Abstract
Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan keberadaan bangunan dan tempat bersejarah di Makassar sebagai heritage sekaligus situs-situs memori kolektif bagi masyarakat perkotaan di Sulawesi Selatan hingga awal 2020-an. Makassar sebagai “kota bersejarah” yang mengalami berbagai perubahan fisik dari masa ke masa, memperlihatkan adanya kompleksitas masalah yang terjadi seiring perkembangan ruang kota oleh berbagai aktivitas penghuninya. Salah satu permasalahan tersebut berkaitan dengan upaya menumbuhkan kesadaran dan kepedulian terhadap peninggalan bersejarah, seperti bangunan dan tempat tertentu sebagai “warisan budaya” dan bagian dari “kenangan bersama” penghuni kota. Sementara itu, eksistensi bangunan dan tempat bersejarah di perkotaan sebagai bagian dari “artefak urban” dan memori kolektif yang terkait dengan momen atau peristiwa tertentu di kota pada masa lalu, sering kali terabaikan dari perhatian publik dewasa ini. Sehingga, hal tersebut menarik untuk dikaji secara mendalam. Sehubungan dengan itu, tulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kepustakaan dilakukan dengan melihat berbagai literatur terkait yang dapat dijadikan sebagai rujukan dalam tulisan ini. Sementara itu, metode penelitian kualitatif dilakukan dengan dua cara, yaitu melaksanakan wawancara dan pengumpulan informasi melalui kuesioner. Berdasarkan hasil yang diperoleh, eksistensi bangunan dan tempat bersejarah di perkotaan menjadi bagian dari upaya konstruksi terhadap “identitas kota.” Keberadaan bangunan dan tempat bersejarah sebagai heritage dan situs-situs memori kolektif merupakan hasil konstruksi terhadap identitas kota yang berdasarkan pada sejarah dan memori kolektif dari masyarakat perkotaan. Terutama, jika hal tersebut bertujuan untuk pariwisata, pelestarian, maupun membentuk kesadaran dan kepedulian terhadap sejarah kepada publik di kota.
Downloads
References
Artikel dalam Jurnal
Aidina, Andrew Indrawan, Najamuddin, dan La Malihu. “Lapangan Karebosi Kota
Makassar (1990-2017).” Attoriolong 18, No. 2 (2020).
Araoz, Gustavo F. “World-Heritage Historic Urban Landscapes: Defining and
Protecting Authenticity.” APT Bulletin: The Journal of Preservation Technology 39,
No. 2/3 (2008).
Asmunandar. “Re-Identitas Kota Lama Makassar.” Jurnal Lensa Budaya 15, No. 1
(2020).
Hardianti, Sitti, Dea Larissa, dan Hisbullah. “Efektivitas Peran Pemerintah Kota
Makassar dalam Pelestarian Cagar Budaya (Telaah Siyasah Syar’iyyah).”
Siyasatuna, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Siyasah Syar’iyyah 3, No. 1 (2022).
Hayati, Rafika. “Pemanfaatan Bangunan Bersejarah sebagai Wisata Warisan Budaya
di Kota Makassar.” Jumpa 1, No. 1 (2014).
Jumardi dan Suswandari. “Situs Benteng Fort Rotterdam sebagai Sumber Belajar dan
Destinasi Pariwisata Kota Makasar: Tinjauan Fisik Arsitektur dan
Kesejarahan.” Candrasangkala, Jurnal Pendidikan dan Sejarah 4, No. 2 (2018).
Makkelo, Ilham Daeng. “Sejarah Perkotaan: Sebuah Tinjauan Historiografis dan
Tematis.” Jurnal Lensa Budaya 12, No. 2 (2017).
Muhammad, Nurdinah. “Memahami Konsep Sakral dan Profan dalam Agama-
Agama.” Substantia, Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 15, No. 2 (2013).
Poole, Ross. “Memory, History and the Claim of the Past.” Memory Studies 1, No. 2
(2008).
Rahman, Aulia, Mufti Riyani, dan Hanafiah. “Cagar Budaya dan Memori Kolektif:
Membangun Kesadaran Sejarah Masyarakat Lokal Berbasis Peninggalan Cagar
Budaya di Aceh Bagian Timur.” Mozaik Humaniora 20, No. 1 (2020).
Rubertone, Patricia E. “Landscape as Artifact: Comments on “The Archaeological
Use of Landscape Treatment in Social, Economic and Ideological Analysis.””
Historical Archaeology 23, No. 1 (1989).
Swastika, N D, I Aliyah, dan G Yudana. “Kajian Perkembangan Ruang Publik
Bersejarah di pusat kota (Studi Kasus: Taman Sriwedari sebagai Kebun Raja di
Kota Surakarta).” Region, Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan
Partisipatif 17, No. 1 (2022).
Tallentire, Jenéa. “Strategies of Memory: History, Social Memory, and the
Community.” Histoire sociale/Social History 34, No. 67 (2001).
Wismantoro, Bayu Dwi, dan Setya Winarno. “Analisis Kerusakan dan Upaya
Pencegahannya pada Bangunan Bersejarah di Yogyakarta.” Sinetika Jurnal
Arsitektur 21, No. 1 (2024).
Buku
Albatati, Adil Abdullah. “Taman Safari Masuk Kampung, Pembekuan Kampung
Arab Surabaya sebagai Heritage.” Dalam Srawung Kampung-Kota, Kontestasi
Kampung Diriuhnya Perubahan Kota, diedit oleh Akhmad Ramdhon dan Siti
Zunariyah. Yogyakarta: Buku Litera, 2017.
Anderson, Benedict. Imagined Communities, Komunitas-Komunitas Terbayang.
Yogyakarta: INSIST, 2008.
Barker, Chris. Cultural Studies, Teori & Praktik. Bantul: Penerbit Kreasi Wacana, 2016.
Basundoro, Purnawan. Pengantar Sejarah Kota. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2016.
Budiawan. Sejarah dan Memori. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2013.
Evers, Hans-Dieter, dan Rüdiger Korff. Urbanisme di Asia Tenggara: Makna dan
Kekuasaan dalam Ruang-ruang Sosial, penerj. Zulfahmi. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, 2002.
Hasan, S. Hamid. “Pendidikan Sejarah dalam Rangka Pengembangan Memori
Kolektif dan Jati Diri Bangsa.” Dalam Sejarah yang Memihak, Mengenang Sartono
Kartodirdjo, diedit oleh M. Nursam, Baskara T. Wardaya, S.J., dan Asvi Warman
Adam. Yogyakarta: Penerbit Ombak Bekerjasama dengan Rumah Budaya
TeMBI, 2008.
Kanumoyoso, Bondan. “Kata Pengantar, Merunut Riwayat Depok.” Dalam Tri
Wahyuning M. Irsyam. Berkembang dalam Bayang-Bayang Jakarta: Sejarah Depok
-1990-an. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2017.
Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Penerbit Tiara Wacana, 2003.
Kusno, Abidin. Penjaga Memori: Gardu di Perkotaan Jawa. Yogyakarta: Penerbit Ombak,
-------------------. Ruang Publik, Identitas, dan Memori Kolektif: Jakarta Pasca-Suharto.
Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2009.
Kwanda, Timoticin. “Potensi dan Masalah Kota Bawah Surabaya sebagai Kawasan
Pusaka Budaya.” Dalam Kota Lama, Kota Baru: Sejarah Kota-Kota di Indonesia
Sebelum dan Setelah Kemerdekaan, diedit oleh Freek Colombijn, Martine
Barwegen, Purnawan Basundoro, dan Johny Alfian Khusairy. Yogyakarta:
Penerbit Ombak, 2015.
Mattulada. Menyusuri Jejak Kehadiran Makassar dalam Sejarah (1510-1700). Yogyakarta:
Penerbit Ombak, 2011.
Muryadi. “Revitalisasi dan Pemanfaatan Bangunan-bangunan Kolonial di Kota
Babat Lamongan Jawa Timur.” Dalam Perubahan dan Kesinambungan: Ekonomi-
Sosial Kota, Warisan Budaya, dan Identitas Etnis di Indonesia, diedit oleh Sarkawi
B. Husain dan La Ode Rabani. Yogyakarta: Penerbit Quantum, 2022.
Natsir, Mohammad, Syahrawi Mannan, dan Nurbiyah Abubakar. Bangunan
Bersejarah di Kota Makassar, diedit oleh Muhammad Ramli. Makassar: Balai
Pelestarian Cagar Budaya Makassar, 2013.
Nasihin. “Mnemohistory dan Problem Historiografi di Indonesia: Studi Kasus tentang
Kenangan Masa Perang Dunia II di Kendari.” Dalam Menemukan Historiografi
Indonesiasentris, diedit oleh Sri Margana, Retno Sekarningrum, dan Ahmad
Faisol. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2017.
Pradadimara, Dias. “Dari Makassar ke Makassar: Proses “Etnisisasi” Sebuah Kota.”
Dalam Kontinuitas & Perubahan dalam Sejarah Sulawesi Selatan, diedit oleh Dias
Pradadimara dan Muslimin A. R. Effendy. Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2004.
Sumalyo, Yulianto, Dias Pradadimara, et.al. Dari Kale Gowa ke Somba Opu: Merajut
Simpul-simpul Pertahanan Kerajaan Gowa di Sulawesi Selatan. Makassar: Penerbit
Identitas Unhas dan Danarosi Media, 2013.
Thaib, Moh. Noor. Menelusuri Butta Bangkala dalam Sejarah. Bangkala: Yayasan
Pendidikan Nasara (YAPENAS), 2011.
Wijanarka. Semarang Tempo Dulu, Teori Desain Kawasan Bersejarah. Yogyakarta:
Penerbit Ombak, 2007.
Z, Eko Alvares. “Kata Pengantar.” Dalam Freek Colombijn. Paco-Paco (Kota) Padang:
Sejarah sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Penggunaan Ruang Kota.
Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2006.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2018.
Majalah/Publikasi di Media
Imagined, Antho. “Kenangan di Kota Makassar Tempoe Doeloe.” Imagined Historia
Magazine, Semangat Sejarah untuk Perubahan 1, 2016.
Kusuma, Teguh W. “Bangunan-Bangunan Bersejarah Kota Makassar.” Imagined
Historia Magazine, Semangat Sejarah untuk Perubahan 6, 2020.
Makalah/Paper/Prosiding/Silabus
Adishakti, Laretna T. “Pengantar Pelestarian Pusaka.” Referensi untuk Mahasiswa
Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada,
Ahimsa-Putra, Heddy Shri. “”Heritage”: Warisan atau Pusaka?, Perspektif
Antropologi Budaya.” Dipresentasikan pada Yogyakarta Heritage Society, 2000.
Hildayanti, Andi, dan Wasilah. “Karakteristik Benteng Fort Rotterdam sebagai Urban
Artefact Kota Makassar.” Prosiding Seminar Heritage IPLBI (Sekolah Tinggi
Teknologi Cirebon, Universitas Indraprasta, Universitas Trisakti, 2017).
Suwignyo, Agus. Silabus Mata Kuliah History and Memory Making in Southeast Asia
(Perkuliahan Blok 1). Yogyakarta: Program Studi Magister Sejarah, Fakultas
Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, 2023.
Peraturan/Undang-Undang
Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.59/PW.007/MKP/2010, 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, 2.
Website/YouTube
Anonim. “Mengenal Cagar Budaya hingga Bangunan Heritage di Yogyakarta”
dalam https://www.grandtjokro.com/yogyakarta/blog/mengenal-cagar-
budaya-hingga-bangunan-heritage-di-yogyakarta/23 Februari 2022 (diakses
Juli 2024).
Direktorat Pelindungan Kebudayaan. “Sebenarnya apa sih Cagar Budaya?” dalam
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/dpk/sebenarnya-apa-sih-cagar-budaya/30 Juli 2024 (diakses 12 Juli 2024).
Hamilton, Paula. “On Collective Memory” dalam https://youtu.be/4kkwg8y9H90/
Mei 2018 (diakses 23 Maret 2023).
Iswadi. “Benteng Ujung Pandang, Cikal Bakal Kota Makassar (Sebuah Kajian
Lanskap Konflik, Sosial Budaya dan Alam” dalam https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/2017 (diakses 4 April 2023).
Kasim, Yaslinda Utari, dan Rasmilawanti Rustam. “Keyakinan Warga akan Makam
‘Karaeng Pembawa Hujan’ di Karebosi Makassar” dalam
https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-7009462/keyakinan-warga-akan-
makam-karaeng-pembawa-hujan-di-karebosi-makassar/30 Oktober 2023
(diakses 17 Juli 2024).
Noesa, Mahaji. “New Karebosi Hilangkan Angkernya 7 Makam Tak Bernama”
dalam https://www.kompasiana.com/mahajinoesa/550d9d2fa33311091b2e3d41/new-karebosi-hilangkan-angkernya-7-makam-tak-bernama/29 Januari 2012 (diakses 17 Juli 2024).
Rustam, Rasmilawanti. “Legenda Karebosi, Tempat Turunnya Hujan saat Makassar
Dilanda Kemarau Panjang” dalam https://www.detik.com/sulsel/budaya/d-7006639/legenda-karebosi-tempat-turunnya-hujan-saat-makassar-dilanda-kemarau-panjang/28 Oktober 2023 (diakses 17 Juli 2024).
Informan/Narasumber/Responden:
Nama : Drs. Muhammad Natsir
Alamat : Jalan Baji Iman No. 6, Kel. Bongaya, Kec. Tamalate, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Nama : Muh. Resky Pratama Putra, S.H.
Alamat : Jalan Pemuda No. 27 D, Kel. Bongaya, Kec. Tamalate, Kota
Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan.
Para Responden berjumlah 34 orang melalui Kuesioner Google Forms yang disebarkan via WhatsApp.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Alief Nur Situdju M.N. Nadjamuddin (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.