Eksistensi Pusaka Tombak Kyai Upas: Dari Sakralitas ke Media Hiburan Tahun 1824-2000an
DOI:
https://doi.org/10.35719/jkkpdp86Keywords:
Pusaka, Tombak, Kyai Upas, SakralitasAbstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis sakralitas dan wacana hiburan pada tradisi jamasan Pusaka Kyai Upas di Tulungagung. Tradisi jamasan Kyai Upas dimaknai sebagai sesuatu yang sakral oleh masyarakat lokal Tulungagung, kemudian dari sakral itu tadi memunculkan sebuah keyakinan bahwa Kyai Upas dapat mencegah banjir di Tulungagung, menjaga ketentraman, sarana untuk memohon kemakmuran dan lain sebagainya. Kyai Upas tidak hanya terhubung dengan konsep sakralitasnya saja, namun juga memunculkan wacana hiburan yang mendominasi dalam proses jamasan itu tadi. Beberapa permasalahan dalam penelitian ini, antara lain: pertama, apa yang melatarbelakangi kesakralan kyai upas? bagaimana kyai upas ditinjau dari aspek sejarah, spiritual, sosial, dan budaya, serta respon masyarakat Islam lokal terhadap tradisi jamasan. Kedua, bagaimana prosesi jamasan Kyai Upas sebagai hiburan masyarakat lokal Tulungagung. Tradisi jamasan Kyai Upas menjadi suatu hal yang tidak bisa terpisahkan dari budaya masyarakat Tulungagung. Tujuan dari tulisan ini untuk mengetahui eksistensi sakralitas kyai upas di Tulungagung, dan wacana hiburan pada prosesi jamasan Kyai Upas. Menggunakan metodologi sejarah sebagai metode penelitian meliputi empat tahapan: pengumpulan sumber, verifikasi (kritik sejarah, keabsahan sumber), interpretasi (analisis) dan historiografi. Terdapat beberapa hasil temuan dalam penelitian ini, pertama pusaka Kyai Upas menjadi warisan budaya lokal yang terus dijaga dan dilestarikan dengan upacara prosesi jamasan. Kedua salah satu faktor kesakralan Kyai Upas adalah dengan dilaksanakannya jamasan. Ketiga adanya wacana hiburan untuk masyrakat Tulungagung, dengan begitu maka masyarakat lokal ikut andil dalam proses pembentukan kebudayaan dan nilai sosial melalui jamasan pusaka Kyai Upas.
Downloads
References
Abdurahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
Awalin, Fatkur Rohman Nur. “Sejarah Perkembangan Dan Perubahan Fungsi Wayang Dalam Masyarakat.” Jurnal Kebudayaan 13, no. 1 (2018): 77–89.
Bakhtiar, Amsal. Filsafat Agama. 5th ed. Depok: Rajawali Press, 2017.
Daryanto, Joko. “Gamelan Sekaten Dan Penyebaran Islam Di Jawa.” Jurnal Ikadbudi 4, no. 10 (2015).
Dhavamony, Mariasusai. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 1995.
Dwiyanto, Djoko, Bugiswanto, and H. Pardiyono. Kajian Naskah Babad Bedhahing Mangir. Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013. https://sonobudoyo.com/id/layanan/publikasi/download/kajian-naskah-babad-bedhahing-mangir.
Dyer, Richard. Only Entertainment. London: Routledge, 2002.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.
Muhammad, Nurdinah. “Memahami Konsep Sakral Dan Profan Dalam Agama-Agama.” Jurnal Substantia 15, no. 2 (2013): 5–24. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/substantia/article/view/4900.
Muti’ah, Anisatun, and Mohammad Hudaeri. Harmonisasi Agama Dan Budaya Di Indonesia. 1st ed. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, 2009.
Priambadi, Kabul, and Abraham Nurcahyo. “Tradisi Jamasan Pusaka Di Desa Baosan Kidul Kabupaten Ponorogo (Kajian Nilai Budaya Dan Sumber Pembelajaran Sejarah).” Agastya: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya 8, no. 2 (2018): 211. https://doi.org/10.25273/ajsp.v8i2.2678.
Primsasti, Agnia. “Jamasan Pusaka: Mengungkap Keajaiban Tradisi Turun Temurun Masyarakat Jawa.” surakarta.go.id, 2023. https://surakarta.go.id/?p=29460#:~:text=Jamasan Pusaka adalah bukti kekayaan,terkandung filosofi kehidupan yang dalam.
Rismana, Moch. Zahrul. “Kajian Upacara Jamasan Tombak Kyai Upas Dalam Proses Sarana Mulya Di Kabupaten Tulungagung.” Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, 2022. http://repo.uinsatu.ac.id/25546/.
Rismana, Moch. Zahrul, and Dita - Hendriani. “Sejarah Tombak Kyai Upas Di Kabupaten Tulungagung.” Historia : Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 7, no. 2 (2022): 76–86. https://doi.org/10.33373/hstr.v7i2.4898.
Riyadi, Ema, and Dkk. Sejarah Dan Babad Tulungagung. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, 1971.
Sari, Femilia Kristian Arum. “Prosesi Ritual Jamasan Tombak Kyai Upas Sebagai Identitas Masyarakat Tulungagung.” Prosiding Seni Pertunjukan 3, no. 1.1 (2019): 355-364.
Soedjito, Herwasono, Y Purwanto, and Endang Sukara. Situs Keramat Alami Peran Budaya Dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009.
Subqi, Imam, Sutrisno, and Reza Ahmadiansah. Islam Dan Budaya Jawa. Edited by Rasimin. Penerbit Taujih. 1st ed. solo, 2018.
Winanti, Risa, and Hendra Afiyanto. “Arena Dominasi Publik Melihat Transformasi Fungsi Sosial Kesenian Islam Jedoran Tulungagung.” Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin 10, no. 2 (2022): 1–23.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Rustitik Handayani, Hendra Afiyanto (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.