Latar Kebijakan Politik Pan-Islamisme Sultan Abdul Hamid II (1876-1909)

Abstract

Sultan Abdul Hamid II diangkat menjadi Khalifah Daulah Utsmaniyah pada 31 Agustus 1876. Masa kepemimpinan para sultan sebelum Abdul Hamid II berkuasa lebih condong ke Barat dan menyebabkan Daulah Utsmaniyah mengalami berbagai permasalahan terutama westernisasi dan sekularisasi yang berdampak pada dinamika politik, sosial, dan keagamaan. Sultan Abdul Hamid II membawa pendekatan tersendiri dalam kepemimpinannya dengan tujuan mengembalikan stabilitas Daulah Utsmaniyah serta menguatkan umat Islam dengan kebijakan politik Pan-Islamisme. Visi Pan-Islamisme sebagai sarana untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia, selaras dengan strateginya yang lebih luas untuk menstabilkan Turki Utsmaniyah selama periode tantangan yang signifikan. Kajian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan fokus pada analisis kritis yang berkaitan dengan sejarah Kesultanan Utsmani, menggabungkan teknik penelitian kepustakaan, yang melibatkan pengumpulan referensi dari buku, jurnal, artikel, tesis, dan literatur relevan lainnya yang berkaitan dengan sejarah kebijakan Pan-Islamisme Turki Utsmani. Hasil kajian ini merumuskan bahwa latar belakang munculnya kebijakan politik Pan-Islamisme Turki Utsmani pada masa Sultan Abdul Hamid II didasari oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal didorong oleh  kemunduran Turki Utsmaniyah pasca kekalahan perang. Sedangkan faktor eksternal berupa  masuknya pengaruh pemikiran Barat di dalam Daulah Utsmaniyah serta meluasnya kolonialisme Barat di wilayah-wilayah Islam.