Upacara Petik Laut Masyarakat di Bulurejo Paseban: Perspektif Religi dan Magis dalam Kehidupan Lokal
DOI:
https://doi.org/10.35719/Abstract
Keberagaman budaya di Indonesia disebabkan karena beberapa faktor yang mempengaruhinya. Indonesia terdiri dari banyak pulau yang di dalamnya terdapat beragam suku, bahasa, dan budaya atau tradisi. Budaya di tiap daerah, seperti pesisir pantai memiliki tradisi yang berbeda dengan daerah lain. Salah satu bentuk tradisi yang ada adalah upacara petik laut di Bulurejo Paseban. Upacara petik laut merupakan tradisi ritual tahunan sebagai bentuk rasa syukur terhadap melimpahnya hasil laut yang ada. Petik laut atau larung sesaji atau juga biasa disebut sedeah laut adalah upacara yang ditujukan kepada yang mbaurekso atau menguasi laut dengan menyiapkan sesaji kemudian dialirkan ke tengah laut. Upacara ini memiliki keterkaitan atau hubungan erat antara religi dengan ilmu gaib. Hubungan antara keduanya dalam upacara petik laut membuat upacara saat berlangsung menjadi semakin sakral dan semakin menunjukkan perbedaan dua keilmuan yang berbeda. Pengaruh yang dapat diperoleh bagi masyarakat setempat dengan diadakannya upacara petik laut menciptakan nilai-nilai bagi kehidupan masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung di dalam tradisi atau ritual upacar petik laut ini ialah nilai-nilai spiritual dan nilai-nilai sosial. Nilai-nilai spiritual meliputi: meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan dan mengingatkan manusia kepada Yang Maha Menciptakan. Adapun nilai-nilai sosial yang terkandung ialah meningkatkan kerja sama, gotong royong dan rasa kekeluargaan masyarakat Bulurejo Paseban.
.
Downloads
References
Alisjahbana. S. (1952). Puisi Lama, Cet. III. Jakarta: Pustaka Rakyat.
Deparetemen Pendidikan Nasional. (1984). Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Edisi Pertama). Jakarta: Balai Pustaka.
Hasan S. (1990). (ed), "Magi dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Haviland. A. W. (1999). Antropology. Terj. Soekadijo. Antropologi. Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Mastuhu R. D. (1998). (ed). Tradisi Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antar Disiplin. Jakarta: Nuansa.
Purwadi. (2005). Upacara Tradisonal Jawa Menggali Untaian Kearifan Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syaikh Mahmud S. (2006). Fatwa-farwa Penting Syaikh Syaltut (Dalam hal Aqidah perkara Gaib dan Bid'ah), Jakarta: Darus Sunnah Press.
Tim Banjir Embun. (2021). Banjir Embun.
https://www.banjirembun.com/2019/10/kambing-kendit-kambing-lokal-jawa-berharga fantastis.html (accessed Desember 16, 2024)
Qomariyah, D. N., & Sholihin, A. B. (2019). Kontestasi Pro dan Kontra Ritual Petik Laut pada Masyarakat Nelayan Puger Jember. Fenomena, 18(1).
F. D. Monica dan Sumarlan. (2024), “Makna Simbolik dalam Selamatan Tingkeban di Desa Karanganom Kabupaten Trenggalek”, Sutasoma: Jurnal Sastra Jawa 12, No. 1.
Widiyawati, A. A. (2018). Tradisi Larung Sesaji Puger Untuk Membentuk Masyarakat Polisentris. Jantra, 13(2), 125-138.
Downloads
Published
Data Availability Statement
Data Penelitian sudah dicantumkan di dalam artikel dalam bentuk narasi paragraf
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ufies Marizqa Rosyanda, Della Wahyu Fitriyah (Author)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.